Senin, 24 Mei 2010

PARIWISATA DI TINJAU DARI SEGI DUNIA KULINER

Menurut Drs. E.A.Chalik.H Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari satu tempat ketempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan hidup guna bertamasya dan rekreasi atau memenuhi keinginan yang beraneka ragam. Dalam artian singkat, Pariwisata juga dapat diartikan perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berkeliling.1

Keberhasilan pengembangan pariwisata sangat tergantung dan tidak bisa terlepas dari peran para stakeholders. Agar pengembangan pariwisata dapat berhasil, maka perlu adanya kerjasama yang holistik di antara para stakeholders, memperdalam pengertian terhadap pelestarian alam, meningkatkan kesadaran terhadap pelestarian alam serta menjamin keberlanjutan kegiatan pariwisata tersebut. Para stakeholders harus dilibatkan secara aktif pada perencanaan (planning), pengembangan (development), manajemen (management), pengawasan (supervision) dan pengevaluasian (evaluation) pariwisata yang dilakukan secara sistematis, holistik, interdispliner dan partisipatif. Keterlibatan dan kerjasama yang baik di antara stakeholders yang terditi dari; industri pariwisata, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, masyarakat lokal dan wisatawan mutlak diperlukan agar pariwisata dapat berkelanjutan. Pengelolaan pariwisata yang tidak baik dapat berakibat buruk terhadap lingkungan dan bahkan dapat mengancam keberadaan semua biodiversitas dan ekosistem yang ada di wilayah pengembangan pariwisata tersebut.2

Sedangkan kuliner adalah perjalanan wisata khusus yang mengangkat tema beragam makanan, khususnya yang disajikan oleh warung-warung pinggir jalan yang dipenuhi pelanggan. Istimewanya, tempat-tempat yang dikunjungi tersebar diseluruh pojok kota, kabupaten, kota provinsi atau ibukota.3

Jadi bila kita meninjau pariwisata dari segi dunia kuliner, ini sangat berpengaruh juga terhadap kepariwisataan terhadap suatu tempat yang dijadikan tempat berwisata. Kita ambil salah satu contoh tempat yang dinamakan dengan “Pasar Senggol” yang terdapat di kota Malang.

Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan Kota Malang, tentunya dibarengi dengan berbagai terobosan cerdas untuk lebih menjadikan kota ini memiliki kelebihan dan keunggulan yang bersfifat etnik. Kota Malang yang sedari dulu selalu lekat dengan kondisi alam yang sejuk, dan dinamika masyarakat yang selalu dinamis, menjadikan kota ini untuk terus menyuguhkan berbagai alternatif untuk mengakomodasi kepentingan masyarakat Kota Malang dan para pelancong yang sekadar ingin menikmati keindahan alam Kota Malang.

Citra kota pariwisata dan kota pendidikan saat ini terus menjadi pemantik masyarakat luar untuk berkunjung di kota ini. Hal ini tentunya merupakan sebuah apresiasi positif yang harus kita sikapi dengan semakin mengisi keberagaman dan alternatif tempat untuk bersantai bagi mereka para penikmat keindahan Kota Malang.

Denyut nadi roda perekonomian penduduk menunjukkan perkembangan yang kian mantap. Sentra dan aktifitas ekonomi tradisional di pasar merupakan lahan potensial bagi penduduk Kota Malang untuk terus berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Sekarang ini kita lihat pasar merupakan wahana ekonomi yang mampu menyokong sendi perekonomian masyarakat sampai pada level terendah.

Pontensi pasar, jika kita jeli untuk menggali ide ternyata juga dapat kita manfaatkan sebagai sebuah sarana untuk bersantai dan sekadar melepas kepenatan setelah seharian kita bergelut dengan rutinitas pekerjaan. Keberadaan pasar senggol, merupakan salah satu wujud dari perhatian pemerintah Kota Malang untuk menyediakan tempat cangkrukan di Malam hari bagi warga Kota Malang dan para pendatang.

Kita masih ingat bahwa 20 tahun yang lalu di kawasan Mojopahit pernah ada tempat serupa. Dengan adanya pasar senggol, tentunya akan mampu mengembalikan nosatalgia masyarakat Kota Malang untuk menikmati suasana Malang dengan suguhan tempat yang nyaman, makanan tradisional khas Malangan dan tampilan hiburan rakyat dan event-event lainya.

Di pasar senggol, baik penjual maupun pengunjung akan benar-benar dimanjakan dengan citra rasa makanan, jajanan dan hiburan. Selain itu bagi para pengunjung kita juga akan ciptakan rasa aman dan nyaman.

Keberadaan pasar senggol ini merupakan sebuah terobosan cerdas untuk mengakomodir keinginan masyarakat kebanyakan yang mulai menggandrungi wisata kuliner. Di samping itu, tempat ini merupakan alternatif tempat bersantai kala malam hari.

Para pengunjung nantinya akan bebas memilih berbagai makanan dan jajanan yang dikehendaki karena memang dari tiga puluh enam pedagang yang berjualan di situ tidak diperbolehkan untuk berjualan makanan dan jajanan sejenis. Prinsipnya keberadaan pasar senggol itu, harus mampu menciptakan suasana yang nyaman dan dapat meninggalkan kesan menarik bagi setiap pengunjungnya.

Selain itu dengan adanya aktifitas pasar senggol ini setidaknya ini pun dapat menambah pendapatan asli daerah bagi pemerintah Kota Malang.

Namun demikian, semangat yang melatar belakangi adanya pasar senggol ini adalah adanya sinergisitas tujuan yaitu semakin maraknya dunia pariwisata malam hari terutama wisata kuliner dan terakomodasinya keinginan para pedagang kecil untuk menjajakan barang daganganya. Di samping itu hal ini merupakan contoh yang positif berupa kebersamaan yang harmonis, bahwa untuk mendukung program pariwisata ternyata juga dapat ditunjukkan olah seluruh element balk birokrasi maupun masyarakat.4

Dengan melihat contoh diatas dunia kuliner ini seperti yang dikatakan diatas tadi, sangat berpengaruh atau sangat berkaitan dengan pariwisata, hanya kuliner disini berkaitan dengan makanan khas yang berada di sebuah kota tempat pariwisata. Selain untuk menikmati keindahan alam kota yang terdapat dikota tersebut, kita juga menikmati keaneka ragaman makanan yang terdapat dalam kota tersebut yang sekarang lebih trend di sebut dengan wisata kuliner.

1 Subadra, I Nengah. 2006. Ekowisata Hutan Mangrove dalam Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan: Studi Kasus di Mangrove Information Center, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. (tesis) S2 Kajian Pariwisata: Universitas Udayana. www.subadra.wordpress.com

2 Ibid.

3 TransTV.co.id ( Bag. Forum)

4 Malangkucecwara Pemerintahan kota malang. www.pemkot-malang.go.id

Tidak ada komentar: